Di dalam orientasi nilai budaya selain memiliki
keterkaitan hubungan dari satu bidang dengan bidang yang lain juga masih
terdapat perbedaan dalam nilai budaya masyarakat. Hal ini sebagai adanya
pengaruh orientasi budaya dengan kehidupannya termasuk karya-karya yang di
hasilkannya di antaranya tentang waktu, tentang alam, dan lingkungan serta orientasi
horizontal maupun vertical. Mengingat kebudayaan sebagai karya manusia memiliki
sistem nilai.
C.
Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (19961), menyebutkan
bahwa sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia sebenarnya adalah
mengenai lima masalah pokok atau dasar dalam kehidupan manusia, yaitu :
a.
Hakikat dari hidup manusia atau Manusia dan Hidup, disingkat M.H.
b. Hakikat
dari karya manusia atau Manusia dan Karya, disingkat M.K.
c.
Hakikat kedudukan manusia di dalam ruang dan waktu atau Manusia dan Waktu, disingkat M.W.
d.
Hakikat keterkaitan manusia dengan alam sekitarnya atau Manusia dengan Alam,
disingkat M.A.
e.
Hakikat hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain atau Manusia
dan Manusia, disingkat M.M.
Untuk
lebih jelasnya melalui uraian masalah dasar dalam hidup serta orientasi nilai
budaya, dapat di uraikan lebih lanjut mengenai hal tersebut di atas, sebagai
berikut :
1. Hakikat
hidup (M.H), terdapat orientasi nilai budaya bahwa hidup itu buruk, hidup itu
baik, hidup itu buruk tetapi manusia wajib berikhtiar supaya hidup itu menjadi
baik.
2. Hakikat
karya (M.K), terdapat orientasi bahwa karya itu untuk nafkah hidup, karya itu
untuk kedudukan, kehormatan, dsb., karya itu untuk menambah karya.
3. Persepsi
manusia tentang waktu (M.W), terdapat orientasi ke masa kini, orientasi ke masa
lalu, orientasi ke masa depan.
4. Pandangan
manusia terhadap alam (M.A), terdapat orientasi bahwa manusia tunduk kepada
alam yang dahsyat. Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam, manusia
berhasrat menguasai alam.
5. Hakikat
hubugan antara manusia dengan sesamanya (M.M), terdapat orientasi kolateral
(horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya (berjiwa gotong-royong),
orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh atasan dan
berpangkat. Individualisme menilai tinggi uasaha atas kekuatan sendiri.
Kerangka kluckhohm
mengenai lima masalah dasar dalam hidup yang menentukan orientasi nilai budaya
manusia.(Dalam buku Mentalitet dan Pembangunan, Koentjaraningrat, 1974, 37).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar